Kamis, 09 November 2017

FAKTA DIBALIK AQUA GELAS


Kebayang ga sih, kalo semua orang di dunia ini hidup sendiri?sekedar memikirkan hidupnya sendiri, tanpa terfikir untuk hidup bersama orang lain, mengikuti ego diri yang teramat tinggi dan sebenernya untuk mencari apa? kepuasan sendiri. Bahkan untuk berbicara dengan orang lain pun dihindari. Kebayang ga? Hih ngeri...

Hal ini sama halnya kalo kita menganalogikan dengan suatu benda, aqua gelas. Kok? *tidak ada unsur promosi dan sejenisnya :v* Iya itu loh yang harganya gopean...eh udah naik ya jadi seribu L yang mereknya sebenernya bukan aqua aja guys, ada juga le minerale, stream, prima, aguaria, total, q-bic, oasis.....EEEEH kok hafal sih, tukang jual air minum ya?Wkkwkw. Skip..... Yuk coba kita, Analogikan ini dalam konteks yang berbeda, gimana sih maksudnya?Jadi, disini kita ibaratin aqua gelas 250 ml itu adalah otak kita, dan airnya itu adalah ilmu yang dikejar oleh kita.

Mari sejenak kita bayangkan bahwa aqua gelas yang ada di hadapan kita itu kosong tanpa ada sisa-sisa butiran air, lalu sedikit demi sedikit air kita masukan ke aqua gelas tersebut. Tapi eits! Jangan sampai melebihi batas, cukup dalam batasan normal nya saja. Bayangkan lagi, aqua gelas yang telah terisi tersebut kita beri ke seseorang yang haus hingga akhirnya habis lalu kita isi kembali begitu seterusnya, namun bayangkan jika aqua gelas yang sudah terisi penuh dengan air tersebut tidak dimanfaatkan untuk diminum, malah kapasitas airnya ditambah dan ditambah terus. Coba, bagaimana jadinya?jelas akan tumpah.

Setelah membayangkan satu demi satu kejadian yang ada, hikmah apa yang tesirat dalam pikiranmu, teman?

Pesan moral utama yang ingin disampaikan cerita diatas adalah mengenai pentingnya berbagi, dimana ilmu yang kita ibaratkan air dan aqua gelas yang diibaratkan sebagai manusia menjadi sebuah implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari yang ternyata menyimpan hikmah besar namun sering kita lupakan. Ilmu yang berlebihan dipikul TANPA sedikitpun dibagikan kepada orang lain(diibaratkan dengan diberikan sebagai pelepas dahaga orang lain) hanya akan membuat aqua gelas itu tumpah, yang mana disini kita mengartikannya bahwa orang yang pelit ilmu akan jatuh dan terperosok dalam ilmunya sendiri, tidak akan ada manfaatnya.

Perlu kita ingat bersama bahwa manusia bagaimanapun bentuknya, dari manapun suku nya dan karakteristiknya berbeda satu sama lain memiliki satu persamaan yang takkan bisa dilepas yaitu HOMO SOCIUS. Kita bukan makhluk individu yang sama sekali tidak memperdulikan sekitar, apa sih emang untungnya? Oleh karenanya, hal kecil yang dapat kita ubah bersama mulai kini adalah, jangan memenjarakan sosialisasi kita dengan hanya bertekur di kamar sendiri dan merasa emiliki dunia sendiri SETIAP WAKTU, karena mengejar duniawai takkan ada habisnya, takkan ada manfaatnya, takkan ada untungnya. Percayalah!

Maksudnya, bukan percaya saa saya ya, musyrik itu mah :( percayalah karena Hadits Ar Rabi juga menyampaikan bahwa :

 . تَعَلَّمُوْاالْعِلْمَ ، فّإِنَّ تَعَلُّمُهُ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَتَعْلِيْمَهُ لِمَن ْ لاَ يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ، وَإِنَّ الْعِلْمَ لَيَنْزِلُ بِصَاحِبِهِ فِى مَوْضِعِ الشَّرَفِ وَالرِّفْعَةِ ، وَالْعِلْمُ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ فِى الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ . (الربيع)

“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)

Yakinlah, bahwa kucuran ilmu yang kita bagi kepada orang lain walau nilainya ‘sangat kecil’ di mata manusia tetap bernilai pahala di sisi Allah JIKA diniati dengan Benar. Teman, mari belajar dari aqua gelas yang merahmati manusia sebagai pelepas dahaga. Jangan lelah untuk berbagi ;) *tingting*

Tidak ada komentar: