Oleh
: Retta Farah Pramesti
“1 Aksi konkrit lebih baik
ketimbang 1000 angan semata”
- Retta -
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog dan Feature pada Sociopreneur Camp (SPC) Beastudi Etos tahun 2018 :
Halo, salam. Saya
Retta, Mahasiswi Unpad Jurusan Akuntansi Angkatan 2016. Sebagai penerima
beastudi etos yang telah mengemban amanah di beastudi etos selama 2 tahun terakhir,
ada banyak memori cerita suka duka yang dirasakan. Satu pengalaman
berharga yang paling ingin saya ceritakan adalah tentang Seleksi Etos.
Seleksi etos adalah rekrutmen
terbuka yang diselenggarakan secara tahunan oleh beastudi etos Dompet Dhuafa
yang dilakukan serentak di 16 perguruan tinggi dan 14 wilayah seluruh
Indonesia. Tujuannya adalah untuk mencari bibit-bibit unggul bangsa sebagai penerima
beastudi etos, yang selanjutnya akan dibekali oleh program pembinaan dan
mendapatkan fasilitas gratis biaya pendidikan serta asrama. Beastudi etos ada
karena fenomena menyedihkan tentang kondisi pendidikan di Indonesia bahwasannya
jumlah partisipasi kasar yang mengenyam pendidikan strata 1 baru 20% atau
sekitar 6 juta orang. Hal ini pun sangat timpang dengan lulusan perguruan tinggi
dari negara lain, ambilah contoh Negara Korea Selatan yang penduduk berusia
18-24 tahun menempuh studi sarjana mencapai 90%[1] Fakta
ini akan menghambat Indonesia untuk naik kelas menjadi negara berpendapatan
menengah ke atas (upper middle income).
Ini pun tidak sejalan dengan kebebasan untuk berpendidikan yang ada pada
pancasila dan UUD 1945, pada pancasila masalah pendidikan terpatri secara
tersirat dalam bunyi pancasila yang ke 5 yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh
Indonesia”, sedangkan pada UUD 1945 masalah pendidikan jelas diatur pada pasal
31 ayat 1, 2 dan 3.
Singkat cerita
seleksi etos yang saya rasakan di tahun 2016 memang berjalan tidak tersangka-sangka,
selepas dinyatakan lolos SNMPTN Akuntansi Unpad, saya berikhtiar mencari
informasi beasiswa perkuliahan, informasi beastudi etos saya dapatkan dari web
beastudiindonesia.net langsung, dengan segala kenekatan saya mendaftarkan diri
secara mandiri dan melewati beragai tahapan yang berat dan penuh tantangan pada
seleksi beastudi etos wilayah Bandung, sampai akhirnya saya dinyatakan LOLOS
menjadi bagian dari keluarga etos Bandung. Segala Puji Bagi Allah! Satu tahun
kemudian, saya diamanahi berada di divisi acara pada kepanitiaan seleksi etos
wilayah.
Selain
aktif menjadi penerima beastudi etos, mengikuti organisasi internal kampus, saya
pun berkesempatan menjadi admin pada official
account yang ada di instagram, facebook, line@ dan youtube bernama
@MasukUnpad. Bersama teman di etos, saya dan Ihsan (Etoser 2016, Manajemen
Komunikasi Unpad, founder @MasukUnpad)
membangun OA tersebut untuk memberikan kemudahan dan kemaslahatan bagi Calon
Padjadjaran Moeda (sebutan bagi calon mahasiswa Unpad). Kami ingin membuat
nuansa baru terkait OA kampus, yang tidak hanya memberikan informasi formal
tentang kampus, namun mengulik segala informasi lengkap pada kampus tersebut
secara up-todate dengan balutan
kreativitas, juga kami pun berusaha untuk memberikan hiburan dan motivasi bagi
calon Padjadjaran Moeda dengan berbagai hal baik dengan meme, live instagram jurusan, reward maba kasep, maba geulis,
mawaprestatif dan juga edisi motivasi. Karna dulu kami merasakannya betul,
bagaimana sulitnya mendapatkan informasi perkuliahan di akun official kampus, terlebih jika sedang down, tidak ada motivasi dan hiburan
yang kami dapatkan. Hal ini pun sebagai upaya pemberdayaan dalam lingkup
pendidikan karna lebih lanjutnya lagi lewat Masuk Unpad kami pun membuat
komunitas Masuk Unpad. Maka dari itu, @MasukUnpad
ada untuk inovasi digital dalam gerakan pemberdayaan pendidikan.
Mengulas sedikit bahwasannya pemberdayaan pendidikan
merupakan proses memberikan kekuatan kepada stakeholder
untuk memberikan pelatihan dan kesempatan dan pembelajaran sehingga
menghasilkan kompetensi dalam pendidikan. Yang saya garisbawahi dalam upaya membuat
gerakan pemberdayaan pendidikan lewat akun Masuk Unpad adalah dengan cara
meningkatkan melek informasi kampus khususnya Unpad serta berbagi motivasi
masuk ke kampus yang didambakan. Hal ini dilatarbelakangi dari data pengguna media
sosial di Indonesia yakni 97,9 juta
pengguna media sosial atau sekitar 48% penduduk indonesia mencicipi media
sosial[2]
maka apa salahnya menanam hal positif pada era digital kini.
Berkaitan dengan
seleksi etos, akun MasukUnpad pun kami manfaatkan secara positif untuk mengeshare informasi-informasi bermanfaat
bagi calon Padjadjaran Moeda, salah satunya adalah informasi tentang beasiswa-beasiswa
yang dapat diterima saat masuk kuliah. Salah satu beasiswa yang kami share adalah beastudi etos Dompet
Dhuafa, saya ingat betul waktu itu informasi beastudi etos di pos menjelang
pembukaan SNMPTN tahun 2017. Selanjutnya untuk memberikan informasi menyeluruh
tentang beastudi etos, kami sempat melaksanakan dua kali diskusi online di Grup facebook yang narasumber
pertamanya adalah Uni Rizqa (Pendamping Wilayah Eband) tanggal 30 April 2017 serta
saya sebagai narasumber kedua di tanggal 29 Juni 2017.
Poster Diskusi Online Beasiswa
Etos di akun instagram
@masukunpad Tanggal 29 Juni 2017
@masukunpad Tanggal 29 Juni 2017
Dalam diskusi online
tersebut, banyak hal yang saya bagikan kepada adik-adik calon Padjadjaran Moeda
baik terkait informasi mengenai beastudi etos serta motivasi-motivasi untuk
memberikan semangat dan dorongan agar pantang untuk berkata menyerah dalam
meraih cita dan asa. Karna sesungguhanya cita dan asa memang harus
diperjuangkan sampai titik pencapaian. Setelah diskusi berlangsung, cukup
banyak pertanyaan membanjir dan saya jawab semampu saya. Hal yang paling
membuat saya terenyuh adalah, cerita tentang si adik sholehah dari Garut.
Namanya Yuniarti, dia merupakan alumnus ponpes Garut, dia begitu menyimak
diskusi online tentang beastusi etos, setelahnya dia menghubungi saya lewat line dan bertanya-tanya seputar Etos.
Terasa sekali oleh saya, begitu gigih dan semangatnya dia dalam mengetahui
informasi etos lebih lanjut. Alhasil dia pun mengikuti seleksi di wilayah
Sumedang, tebak, lalu apakah dia lolos?Ya, dan akhirnya saya pun bertemu dengan
dia secara langsung. Bukan main...Betapa bangga dan bahagianya saya bertemu
dirinya, salah satu adik yang mendaftar etos karena sebelumnya telah mengikuti
diskusi online etos di Facebook. Sungguh benar, informasi ibarat PEDANG,
menembus segalanya. Saya bahagia dia LOLOS.
Screenshoot Chat dengan Yuniarti
Berikut beberapa
tulisan motivasi yang pernah saya buat di akun @MasukUnpad :
·
Ketika Harapan
Dibalas Lebih Indah OlehNya:
https://www.instagram.com/p/BRsaPOvj_Uu/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=tewsk8rdzymq
·
Stop Mengeluh:
https://www.instagram.com/p/BdGg9kCjaNV/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1tn5efaeorjpg
·
Untuk Kamu:
https://www.instagram.com/p/BVCzirGjfgV/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1uykkedq9bbbs
·
Pesan dari Kaka:
https://www.instagram.com/p/Bcpa91ujkhM/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=gqaibbdxglng
·
Doa Mereka:
https://www.instagram.com/p/BfE9tmFjxVx/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=bp2ixo4sdvqb
·
Usai Sudah,
Lelah?:
https://www.instagram.com/p/BihF1H2joSX/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1e5u1osy6nh6q
·
Lelah:
https://www.instagram.com/p/Be0ViCWDHI3/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=x24k9a0ljf5m
·
Masa Depan:
https://www.instagram.com/p/BkHLuwUDCa7/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=g4qryasvjd3c
Pada seleksi etos
Bandung 2017 diterima tujuh etoser ITB dan tiga belas etoser Unpad. Angkatan mereka
bernama Fathan Mubinan yang artinya kemenangan yang hakiki. Sampai hari ini tidak ada alasan saya untuk
kufur nikmat terhadap karunia dari Allah SWT, saya selalu bersyukur bisa
bertemu dan berkumpul untuk menajadi bagian dari keluarga etos Bandung. Banyak
pelajaran yang bisa didapat mulai dari pengalaman luar biasa berupa pembinaan
bulanan, peningkatan skill terkait
dengan Al-Quran seperti program tahfidz dan tahsin, peningkatan skill berbahasa inggris lewat english class, pemberdayaan desa lewat
Desa Produktif dan berbagi motivasi lewat sosialisasi Gerakan #KuliahTakGentar
ke sekolah-sekolah. Dalam kesempatan lain pun, tepatnya di bulan Mei 2018,
@MasukUnpad bersama @knowlej.id membuat acara Try Out SBMPTN Nasional yang menjaring sekitar 500 siswa kelas 12
SMA di seluruh Indonesia sebagai pesertanya. Alhamdulillah saya bersama Ihsan
(Etoser 2016) dan Kang Asep (Keperawatan Unpad, Etoser 2015) diberi kesempatan
untuk menjadi pembicara pada acara seminar di TO Nasional tersebut, kami
berbagi pengalaman bagaimana pahit getirnya dulu ketika berjuang Masuk Unpad, berbagi
motivasi dan tidak lupa kami pun mempromosikan juga membagi informasi tentang beastudi
etos sebagai beasiswa yang kami bertiga terima. Kami ingin membukakan mata
semua siswa yang masih takut kuliah karena biaya, biaya bukan lagi harus
dikhawatirkan karena percayalah segala hal baik pasti akan ada jalannya. Fainnamal usriyusro, innamaal usriyusro.
Foto Bersama di
Acara TO Nasional SBMPTN 2018
Pada akhirnya,
hakikat ‘mendapatkan’ adalah tentang ‘membagikan’nya kembali. Seberapa hal yang
didapat akan terasa hasilnya jika dibagikan lagi. Saya mendapatkan bantuan dari
beastudi etos, maka saya harus pula membagikan informasi tentang beastudi etos
kepada adik-adik di seluruh pelosok negeri. Hal ini sejalan dengan pesan
Rasulullah SAW tentang salah satu dari tiga amalan yang tiada putus sampai
meninggal sekalipun yakni ‘Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat’, ilmu yang
bermanfaat disini adalah segala aspek kebaikan yang berguna bagi orang lain.
Seperti apa yang tersurat di QS Al Imron:30 “Pada hari itu ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan yang
dihadapkan(dimukanya), begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin
kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh” Maka
percayalah, menyebar kebaikan sebesar BIJI ZARAH pun akan Allah SWT balas kelak
di hari akhir nanti. Lewat hal-hal kecil yang saya lakukan ini pun merupakan
bagian dari bentuk pemberdayaan pendidikan, pemberdayaan pendidikan menjadi
suatu hal yang amat penting demi menyiapkan investasi manusia unggul di masa
depan dengan kualifikasi yang mumpuni. Tentu menyebar kebaikan akan memberkahi
kehidupan bukan?InsyaAllah. Mari BERAKSI!
[1] Mohamad, Ardyan. 4 september
2014. Baru 20 persen penduduk kuliah,
Indonesia sulit jadi negara maju. Web dapat diakses di https://m.merdeka.com/uang/baru-20-persen-penduduk-kuliah-indonesia-sulit-jadi-negara-maju.html
[2] Laksana, Chandra. 13 Maret 2018.
Ini Jumlah Total Pengguna Media Sosial di
Indonesia. http://techno.okezone.com/read/2018/03/13/207/1872093/ini-jumlah-total-pengguna-media-sosial-di-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar